Dia duduk ditepi pintu. Telinganya di tekapkan pada pintu mencari bunyi yang dinanti - nanti dari sejam yang lalu. Matanya seringkali melihat dicelahan pintu mencari figura yang selalunya sudah muncul waktu ini. Kukunya yang sudah panjang membuatkan dia rimas. Wajah dan tubuh badannya penuh dengan garis - garis luka yang sudah mengeluarkan nanah . Bau nanah yang memenuhi ruang sempit itu tidak sedikit pun menganggu dirinya. Otaknya dipenuhi dengan insan yang ditunggunya. Matanya merah menyala, Akibat terlalu lama duduk didalam kelam bilik itu.
'Clingg..clinggg...klingg..'
Mendengar bunyi itu membuatkan dirinya bersemangat semula. Badan dia yang sudah layu menyembah lantai tadi kembali tegak. Lantai yang penuh dengan habuk mempunyai tahap kesejukan yang sangat memeritkan tetapi tubuhnya sudah terbiasa. Dia selesa . Dia suka .
.
.
Badan dia yang dulunya berisi kini hanya tinggal tulang dan kulit. Rambut dia yang dulunya tersisir kemas kini sudah kusut.
.
.
kedengaran bunyi kunci dimasukan kedalam tombol pintu. Belum lihat lagi wajah itu bibirnya sudah mengukir senyum.
.
.
" Ayahhhhhh.."
.
.
Panggilnya penuh sayu. Dia rindu pada ayahnya itu.
.
.
Tetapi apabila wajah figura itu terbias dengan cahaya membuatkan dia tergamam.
.
.
" Mana Ayah ?. " soalnya pantas. Dia kembali masuk ke dalam bayang pintu.
.
.
Matanya tajam memandang lebih banyak tubuh manusia melalui celahan pintu.
.
.
"Pergi kau semua dari sini ! "
.
.
Tiba - tiba muncul satu wajah yang begitu lama dia tidak lihat. Matanya penuh dengan air yang bertakung.
.
.
"Ibuuuuuu...."
.
.
Air matanya tumpah membasahi pipi.
.
.
"Ya Allah .... Adikkk.... Ya Allah... Alhamdulillah..."
.
.
Dia kerut dahi tidak memahami apa yang terjadi .
.
.
"ehh.... Ayah kata .. ibu dah mati .. Kau bukan Ibuuu.. Ibu aku dah mati .. " Dia tolak tubuh wanita yang serupa dengan wajah ibunyan itu.
.
.
" Aril...." Panggil wanita itu sayu.
.
.
"Pergi dari bilik aku .. semua pergi !!!!... Aku nak ayah aku... Mana ayah aku ... " ucap dia kembali memberontak . Melihat dia yang semakin ganas bertindak membuatkan beberapa anggota polis mengambil tindakan. Tubuh dia di ikat rapi. Dia cuba meronta tapi tak berjaya. Air mata yang sudah lama kering tanpa dia sedari telah keluar mengalir pada pagi itu. Pagi dia hilang Ayah dia .Pagi yang dia belum diberi makanan istimewa miliknya.
Aril masih kaku. Sudah berhari - hari dia dikurung didalam bilik putih itu. Semuanya berwarna putih. Dinding putih . bantal putih . cadar putih . katil putih . Baju yang tersarung pada tubuhnya juga berwarna putih .
.
bersambung :) hye this one .. hahahahhhaa for you all yang sudi baca . thanks sangat . apa ll just tinggalkan comment okayh.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment